Menulusuri Masa Lalu Jozeph Paul Zhang Terkait Penistaan Agama

SalatigaBareskrim Polri dan Interpol saat ini masih memburu Jozeph Paul Zhang yang mengaku sebagai nabi ke-26 dan diduga melakukan penistaan agama. Pria bernama asli Shindy Paul Soerjomoelyono itu berasal dari Tegal dan sempat kuliah di Salatiga, Jawa Tengah.


Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, Jozeph pernah mengontrak rumah di Kota Salatiga dan kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

" Jozeph benar pernah mengontrak rumah di Kota Salatiga, di Perum Dliko gang III hingga 2012. Juga kuliah di UKSW jurusan Pertanian pada 1997. Tapi apakah lulus kami masih berkoordinasi dengan UKSW karena data lama," jelas Rahmad saat dihubungi wartawan, Senin (19/4/2021).

Rahmad menyebut meski merupakan warga Tegal, Jozeph Paul Zhang juga memiliki KTP Salatiga. Jozeh Paul Zhang juga diketahui kerap pindah domisili.

" Yang bersangkutan memiliki KTP Salatiga, meski sering berpindah. Tapi tahun 2018 meninggalkan Indonesia, dan dari hasil penelusuran tak ada keluarganya di Salatiga, hanya orang tuanya di Tegal," jelasnya.

Jozeph Paul Zhang yang diduga menista agama diketahui sempat mengontrak sebuah rumah di perumahan Dliko Indah III, Blotongan, Kota Salatiga. Namun para tetangga kontrakan yang ditempati Jozeph Paul Zhang mengaku tak mengenal yang bersangkutan.

" Para tetangga tak mengenal yang bersangkutan," jelas salah satu tetangga kontrakan, Sri Dewi saat ditemui detikcom di Dliko Indah III, Blotongan, Salatiga, awal pekan ini

Dewi menuturkan sejak kabar tentang Jozeph Paul Zhang viral, para tetangga di kawasan tersebut mulai mencari tahu. Namun sosok Jozeph Paul Zhang masih misterius.

"Sejak viral berita tentang itu memang banyak tetangga yang bertanya. Tapi memang tidak ada yang tahu dengan yang namanya Jozeph Paul Zhang pernah ngontrak di daerah sini," ujarnya.

Terpisah, Ketua RW 11 Perum Dliko Indah, Zainal Abidin juga mengaku tak mengenal Jozeph Paul Zhang. Zainal tinggal di kawasan tersebut sejak 1987, dan menjadi ketua RW pada 2019.

"Kami selalu mencatat warga yang mengontrak di lingkungan di data. Dan warga yang bersangkutan (Jozeph Paul Zhang) tidak ada," jelasnya kepada wartawan.

Pihak Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga pun membenarkan Shindy Paul Soerjomoelyono merupakan graduates kampus tersebut. Dia tercatat sempat melanjutkan S2 Pertanian, namun tidak sampai lulus.

"Jozeph atau Shindy Paul Soerjomoeljono adalah graduates UKSW. Ia lulus dari Fakultas Pertanian tahun 1996. Sempat melanjutkan pendidikan S2 Magister Manajemen, tetapi tidak selesai," jelas Rektor UKSW, Neil Semuel Rupidara, melalui keterangan resminya, Rabu (21/4).

Neil mengatakan UKSW menyesalkan pernyataan alumninya yang dinilai menista agama. Neil menilai tindakan Jozeph menyampaikan pandangan pribadinya.

"Kami sesalkan itu dilakukan Jozeph sebagai alumni UKSW. UKSW adalah lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan berpikir dan berekspresi. Kami menilai tindakannya menyampaikan pandangan pribadi. Ia sepertinya perhitungkan secara baik efek pernyataannya dan ketidakdapat-berterimaan pihak lain atas pandangannya itu," jelasnya.

Neil menegaskan sikap pribadi Jozeph Paul Zhang tidak kompatibel dengan wawasan UKSW. Karena sejak awal UKSW merupakan kampus yang mengembangkan ciri keberagaman.

"Mahasiswa UKSW tidak dididik mengekspresikan pandangannya dengan cara-cara yang dapat melukai orang lain. Dalam interaksi-interaksi official, non official, maupun casual di setiap kegiatan pembelajaran dan pembinaan mahasiswa di kampus, mahasiswa UKSW dikondisikan untuk menyadari dan mengakui akan realitas itu," ujar Neil.

Lebih dalam soal sosok Jozeph Paul Zhang diungkap teman-temannya sekolah di Tegal, Jawa Tengah. Shindy Paul Soerjomoeljono diketahui menempuh pendidikan SD sampai SMA di Kota Tegal.

Jozeph Paul Zhang merupakan graduates SMAN 1 Tegal lulusan tahun 1993 lalu. Staf bagian kearsipan SMAN 1 Tegal, Mohamad Husni Efendi, membenarkan bahwa Shindy Paul Soerjomoeljono adalah graduates sekolah tersebut.

"Betul (Jozeph) lulusan sekolah ini. Di arsip ini nama aslinya Shindy Paul Soerjomoelyono, nomor induk 8897, pernah belajar di SMA Negeri 1 Tegal. Yang bersangkutan lulus tahun 1993," jelas Husni kepada wartawan di kantornya, Rabu (21/4).

Prestasinya selama sekolah di SMA itu word play here tak menonjol. Dari 11 mata pelajaran yang diujikan, rata-rata nilai yang diperoleh Jozeph Paul Zhang 6 dan 7. Hanya ada satu mata pelajaran yang mendapat nilai 8, yakni Pendidikan Agama.

"Kalau dilihat nilainya, fading tinggi 8, berarti sedang-sedang saja," ungkapnya.

Husni mengaku dirinya dan guru-guru lain baru mengetahui jika Jozeph Paul Zhang pernah bersekolah di SMAN 1 Tegal setelah didatangi media.

Jozeph Paul Zhang yang berasal dari Adiwerna, Kabupaten Tegal itu mengenyam pendidikan SD hingga SMA di Kota Tegal. Terpisah, teman Jozeph semasa SD sampai SMP, Fredyanto Hascaryo, menceritakan bahwa Jozeph atau yang bernama asli Shindy lulus SD Pius tahun 1988, melanjutkan ke SMPN 2 Kota Tegal lulus tahun 1990 dan SMAN 1 Kota Tegal tahun 1993. Sosoknya word play here dikenal sebagai pendiam.

"Shindy anaknya pendiam dan saat SMA pernah ikut lomba tata upacara pertama se-Jawa Tengah," ungkap Fredyanto.

Terpisah, Ketua Umum Ikatan Alumni SMAN 1 Tegal (Ikasma), Tafakurrozak berang dengan perbuatan Jozeph yang menista agama. Pihaknya meminta Jozeph Paul Zhang menyerahkan diri ke polisi karena sudah meresahkan.

"Kami minta saudara Jozeph Paul Zhang alias Shindy Paul Soerjomoelyono untuk segera menyerahkan diri. Dan kami minta Polri segera tangkap dia supaya diadili dan segera mempertanggungjawabkan ulah perbuatan dan perkataannya di YouTube karena sudah meresahkan dan mengancam kerukunan antarumat beragama," kata Tafakurrozak saat dihubungi wartawan Kamis (22/4).

Neil menegaskan sikap pribadi Jozeph Paul Zhang tidak kompatibel dengan wawasan UKSW. Karena sejak awal UKSW merupakan kampus yang mengembangkan ciri keberagaman.

"Mahasiswa UKSW tidak dididik mengekspresikan pandangannya dengan cara-cara yang dapat melukai orang lain. Dalam interaksi-interaksi formal, non formal, maupun informal di setiap kegiatan pembelajaran dan pembinaan mahasiswa di kampus, mahasiswa UKSW dikondisikan untuk menyadari dan mengakui akan realitas itu," ujar Neil.

Lebih dalam soal sosok Jozeph Paul Zhang diungkap teman-temannya sekolah di Tegal, Jawa Tengah. Shindy Paul Soerjomoeljono diketahui menempuh pendidikan SD sampai SMA di Kota Tegal.

Jozeph Paul Zhang merupakan alumni SMAN 1 Tegal lulusan tahun 1993 lalu. Staf bagian kearsipan SMAN 1 Tegal, Mohamad Husni Efendi, membenarkan bahwa Shindy Paul Soerjomoeljono adalah alumni sekolah tersebut.

"Betul (Jozeph) lulusan sekolah ini. Di arsip ini nama aslinya Shindy Paul Soerjomoelyono, nomor induk 8897, pernah belajar di SMA Negeri 1 Tegal. Yang bersangkutan lulus tahun 1993," jelas Husni kepada wartawan di kantornya, Rabu (21/4).

Berdasarkan information di salinan ijazah yang disimpan sekolah, Jozeph Paul Zhang lahir di Banjaran, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Agustus 1974. Di ijazah tersebut juga tertera Jozeph merupakan siswa jurusan IPA dan lulus dengan nilai amount to 73.

Prestasinya selama sekolah di SMA itu word play here tak menonjol. Dari 11 mata pelajaran yang diujikan, rata-rata nilai yang diperoleh Jozeph Paul Zhang 6 dan 7. Hanya ada satu mata pelajaran yang mendapat nilai 8, yakni Pendidikan Agama.

"Kalau dilihat nilainya, paling tinggi 8, berarti sedang-sedang saja," ungkapnya.

Husni mengaku dirinya dan guru-guru lain baru mengetahui jika Jozeph Paul Zhang pernah bersekolah di SMAN 1 Tegal setelah didatangi media.

Jozeph Paul Zhang yang berasal dari Adiwerna, Kabupaten Tegal itu mengenyam pendidikan SD hingga SMA di Kota Tegal. Terpisah, teman Jozeph semasa SD sampai SMP, Fredyanto Hascaryo, menceritakan bahwa Jozeph atau yang bernama asli Shindy lulus SD Pius tahun 1988, melanjutkan ke SMPN 2 Kota Tegal lulus tahun 1990 dan SMAN 1 Kota Tegal tahun 1993. Sosoknya pun dikenal sebagai pendiam.

"Shindy anaknya pendiam dan saat SMA pernah ikut lomba tata upacara pertama se-Jawa Tengah," ungkap Fredyanto.

Terpisah, Ketua Umum Ikatan Alumni SMAN 1 Tegal (Ikasma), Tafakurrozak berang dengan perbuatan Jozeph yang menista agama. Pihaknya meminta Jozeph Paul Zhang menyerahkan diri ke polisi karena sudah meresahkan.

"Kami minta saudara Jozeph Paul Zhang alias Shindy Paul Soerjomoelyono untuk segera menyerahkan diri. Dan kami minta Polri segera tangkap dia supaya diadili dan segera mempertanggungjawabkan ulah perbuatan dan perkataannya di YouTube karena sudah meresahkan dan mengancam kerukunan antarumat beragama," kata Tafakurrozak saat dihubungi wartawan Kamis (22/4).

Tafakurrozak menyebut perbuatan Jozeph Paul Zhang telah mencoreng nama baik graduates. Dia khawatir gegara pernyataan Jozeph Paul Zhang akan timbul perpecahan antarumat beragama.

"Kalau ini dibiarkan dan tidak diadili, akan ada lagi Paul-Paul existed yang nyerang agama lain," ujar Tafakurrozak.

Tafakurrozak menyebut sosok Shindy Paul Soerjomoelyono tidak menonjol selama bersekolah di SMAN 1 Tegal. Prestasi belajarnya pun dinilai biasa, namun perilakunya membenci Islam mulai terlihat sejak 2017 lalu.

"Kalau menurut teman-teman seangkatannya dia biasa-biasa saja. Mulai tahun 2017, dia mulai agak menyerang, dan punya kebencian terhadap Islam," ungkapnya.

Tafakurrozak menegaskan perbuatan Jozeph sudah mencoreng nama baik alumni meskipun dia tidak aktif di organisasi alumni Ikasma. Tafakurrozak mengaku mendapat informasi terkait sosok Jozeph yang mulai aneh dari teman-teman satu angkatan, yakni angkatan 93.

"Semenjak lepas dari Tegal sikap dan perilaku dia berubah drastis, pemikirannya tidak lagi linier, bahkan teman seangkatan yang aktif di rohisnya Kristen bilang dia aneh, seperti orang stres," bebernya.

Tafakurrozak sebagai Ketua Umum Ikasma angkatan 1989 SMAN 1 Tegal, menduga Joseph Paul Zhang telah terpengaruh dengan pemikiran di lingkungan pergaulannya usai SMA.

"Ya penyebabnya mungkin dia ikut pergaulan kelompok keras setelah keluar dari Tegal. Yang jelas menurut teman-temannya itu meresahkan, kok berubah pemikirannya orang ini. Teman-temannya merasa malu," ucapnya.

"Sebagai Ketua Ikasma, saya prihatin ulah dan pernyataan-pernyataan Jozeph Paul Zhang yang menghina agama Islam dan mengaku sebagai nabi ke-26," pungkas Tafakurrozak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Ibu Rumah Tangga Ditangkap Oleh Polisi Karena Mengedarkan Uang Palsu di Denpasar Selatan

Polisi Mengamankan 2 Anggota Pemuda Pancasila Karena Menjadi Tersangka Bentrok Dengan FBR di Cileduk

Badan Narkotika Nasional (BNN) Berhasil Gagalkan Pengiriman 122 KG Sabu Melalui Operasi Jalur Laut